Apa itu Beton Hijau?

Beton yang menggunakan lebih sedikit energi dalam produksinya dan menghasilkan lebih sedikit karbon dioksida dibandingkan beton normal disebut beton hijau. Beton Hijau dianggap sebagai beton yang ramah lingkungan.

 

Kenapa Beton Hijau?

 

Bahan utama dalam beton adalah semen yang terdiri dari Batu Kapur (Kalsium Karbonat CaCO3). Selama proses pembuatan semen, bahan-bahannya dipanaskan hingga sekitar 800 – 1000°C. Selama proses ini, karbon dioksida dilepaskan. Sekitar 1 kg semen menghasilkan sekitar 900 gram karbon dioksida ke atmosfer. Oleh karena itu, beton hijau muncul untuk mengurangi emisi karbon dioksida.

 

Bahan untuk Beton Hijau
 

1- Tersedia secara lokal: Bahan konstruksi, komponen, dan sistem yang ditemukan secara lokal atau regional, menghemat energi dan sumber daya dalam transportasi ke lokasi proyek.

 

2- Diselamatkan, direnovasi, atau diproduksi ulang: Termasuk menyelamatkan bahan dari pembuangan dan merenovasi, memperbaiki, memulihkan, atau secara umum meningkatkan penampilan, kinerja, kualitas, fungsionalitas, atau nilai produk.

 

3- Dapat digunakan kembali atau didaur ulang: Memilih bahan yang dapat dengan mudah dibongkar dan digunakan kembali atau didaur ulang di akhir masa pakainya.

 

4- Agregat Limbah Daur Ulang dari Pembongkaran

 

5- Agregat Beton Daur Ulang

 

6- Slag Tanur Tiup

 

7- Pasir Buatan

 

8- Agregat Kaca

 

9- Fly ash

 

Desain Campuran
 

1- Mengoptimalkan ruang kosong antara agregat dengan mengoptimalkan proporsi partikel dan pengemasan bahan. Ini membuat penggunaan pengikat semen menjadi lebih efektif.

 

2- Agregat menggantikan pasta semen yang berlebihan untuk memberikan stabilitas yang lebih baik, penyusutan yang lebih sedikit, dan peningkatan kekuatan serta ketahanan.

 

3- Semen yang lebih sedikit juga menghasilkan lebih sedikit panas hidrasi.

 

4- Slump beton dan alirannya merupakan fungsi dari bentuk dan jumlah ukuran agregat yang dominan dalam campuran.

 

5- Penggunaan agregat halus yang lebih banyak memberikan slump dan aliran yang lebih tinggi. Jadi, proporsi optimum agregat kasar dan halus harus ditemukan secara kritis untuk mendapatkan beton terbaik dan padat baik dalam tahap segar maupun keras.

 

Sifat yang Ditingkatkan
 

1- Campuran dapat menghasilkan volume pasta yang lebih rendah dalam struktur beton yang menghasilkan tingkat perlindungan yang lebih tinggi terhadap kerusakan beton.

 

2- Kekuatan yang lebih tinggi per kilogram semen

 

3- Ketahanan yang lebih tinggi dan permeabilitas yang lebih rendah

 

4- Agregat yang lebih banyak biasanya berarti Modulus elastisitas yang lebih tinggi.

 

Keuntungan
 

1- Ramah pengguna

 

2- Desain campuran yang dioptimalkan berarti penanganan yang lebih mudah, konsistensi yang lebih baik, dan penyelesaian yang lebih mudah

 

3- Pengurangan dalam penyusutan dan creep

 

4- Beton Hijau menggunakan bahan lokal dan daur ulang dalam beton.

 

5- Panas hidrasi beton hijau secara signifikan lebih rendah dibandingkan beton tradisional

 

6- Ini mengakibatkan kenaikan suhu yang lebih rendah dalam pengecoran beton besar yang merupakan keuntungan jelas untuk beton hijau.