Cara Membedakan Kualitas Semen Pabrik Pencampuran Beton

Kualitas semen secara langsung berkaitan dengan kualitas konstruksi dan durasinya, sehingga pengendalian kualitas semen adalah tautan penting untuk pabrik pencampuran beton. Namun, industri semen saat ini dalam keadaan kacau, dan kualitas yang tidak memenuhi syarat adalah hal yang umum. Klinker dalam semen jauh di bawah standar. “Semen kecil” tidak dapat disebut sebagai semen, dan itu hanya bubuk abrasif. Regulasi tentang semen sangat kurang. Hanya bergantung pada kekuatan pemeriksaan, waktu pengaturan, dan stabilitas tidaklah cukup.

1. Klinker: mineral silikat kalsium tidak kurang dari 66%, dan rasio oksida kalsium dan oksida silikon tidak kurang dari 2,0, yang diatur dalam standar. Namun, data ini sering tidak memenuhi syarat di pabrik semen yang sering melakukan uji kekuatan.

2. Jumlah klinker: kandungan klinker semen umum dan gipsum harus berada di antara 80% dan 95%. Namun, kandungan klinker hanya sekitar 65%-70% bahkan di pabrik semen besar, apalagi di pabrik semen kecil. Menurut survei, kandungan klinker di pabrik kecil hanya sekitar 50%.

3. Metode deteksi: diawasi oleh administrasi teknis, semen diambil sampelnya sekali dalam setahun, yang tidak dapat membatasi produksi semen. Standar pemeriksaan nasional hanya mencakup kekuatan, waktu pengaturan, ketahanan, dan beberapa indikator kimia, yang masih jauh dari cukup.